om swastyastu

Sunday 9 January 2011

KANDA PAT

SAPTA KANDA PAT
ESENSI BUDAYA SPIRITUAL BALI

Sapta Kanda Pat adalah Akar, Daun, dan Buah Kebudayaan Bali.


OM SWASTYASTU,

Bali adalah sebuah pulau dengan berbagai pesona. Hal tersebut menimbulkan suatu daya tarik yang luar biasa,baik terhadap masyarakat nusantara maupun wisatawan mancanegara.Bahkan nama Bali dimata masyarakat dunia mengalahkan nama Indonesia dalam ketenarannya, Bali terkenal akan keindahan serta keramah tamahannya ,bahkan Bali sering diberikan nama lain yang dikarinakan oleh alamnya.Ada yang menyebutnya Paginya Dunia , Pulau seribu pura,Pulau Dewata, bahkan ada yang menyebutnya dengan sebutan Bali adalah Surga di dunia,

Banyak yang mengatakan Bali Terkenal karena pantai, gunung, danau dan alam lainnya. Hal tersebut tidaklah salah memang karena alam Bali menjadi sangat terkenal di Dunia. Namun tidak bisa dilupakan bahwa Bali secaca historis adalah daerah yang hidup dengan tradisi dan budaya yang diwarisi secara turun temurun.

Hasil budaya yang bisa kita banggakan adalah ritual keagamaan yang luar biasa,menjadikan seni sebagai salah satu suguhan dalam setiap ritual. Baik tari , lukisan, ukiran, semuanya masih punya nafas kehidupan sampai saat ini.HAL TERSEBUT LEBIH DISEBABKAN KARENA SENI DAN BUDAYA SANGAT FUNGSIONAL Di Bali artinya Budaya dan Seni selalu dipakai oeh masyarakat Bali dalam kehidupan. didalamnya mengalir deras yaitu ada konsep spiritual.Bali yang sebagian besarvmenjadi pemeluk agama Hindu sangat atraktif dalam penjiwaannya dalam berhubungan dengan Alam,Manusia maupun dengan Tuhan.Namun Hindu yang ada di Bali adalah sesuatu yang lain dengan apa yang adanya di Negeri asalnya yakni India.Hindu hadir tanpa menciderai kekuatan yang ada dalam maasyarakat itu sendiri,local genius sangat dihargai sehingga menimbulkan warna yang berbeda pada setiap tempat yang dilaluinya

Ada apa dengan Bali sehingga menarik?,Kenapa Bali berbeda denga daerah lain? Kekuatan apa yang ada di Bali? Inilah sebagian pertanyaan yang harus pertanyaan yang harus kita cermati bersama.

Yang menarik di Bali sebenarnya ada pada titik seni dan Budayannya yaitu sebuah kebiasaan tingkah laku masyarakatnya yang berhubungan dengan konsep Tri Hita Karana. Adnya konsep keseimbangan hubungan antara Alam , Manusia dan Tuhan dengan menempatkan sesuai dengan porsinya. Perbedaan yang mendasar dengan yang lainnya adalah konsep tattwa yang dimilikinya. Kekuatan itu adalah kekuatan local genius berupa budaya,salah satunya adalah TATTWA SAPTA KANDA EMPAT.

Tattwa Sapta Kanda Empat adalah salah satu esensi kenapa masyarakat Bali begitu terkenal di seluruh dunia . Sapta Kanda Empat adalah Formula yang diramu oleh Pan Putu Budiartini sebagai Pendiri Darma Murti.ini adalah warisan dari pada leluhur yang ada di Bali. Memang banyak versi Kanda Empat itu sendiri tapi disini telah diramu sehingga bisa ditemukan seperti saat ini.Dahulu orang sangat enggan membicarakan hal ini karena dianggap tabu dan dianggap kekiri kirian atau Black magic. Namun hal tersebut lama kelamaan mulai terkikis karena pemahaman yang semakin meningkat di masyarakat.


SAPTA KANDA EMPAT
Sapta Kanda empat, Sapta adalah tujuh, kanda adalah tutur atau cerita dan empat adalah cakrawala, empat penjuru mata angin, Alam yaitu buana agung maupun buana alit.Jadi Sapta Kanda Empat Dharma Murti adalah tujuh tattwa tentang hakekat kehidupan. Tujuh tattwa tersebut antara lain:
Kanda Empat Buta
Yaitu tatwwa yang menjelaskan tentang hakekat bagaimana Tuhan dapat di pahami dalam berbagai menifestainya.Bhuta artinya kekuatan gaib. Hal tersebut berusaha mengungkap bagaimana asal usul penciptaan alam semesta dan kembali leburnya semua ciptaan yang ada . ada tiga hal yang dibahas dalam kanda pat Bhuta yaitu unsur Api, Cair dan Angin.

Kanda Empat Bhuta menguraikan tentang unsur Panas sebagai perwujudan sifat Tuhan.Sifat Tuhan sebagai unsur panas sama halnya dengan sifat Api = matahari=bumi=ibu dan Dewanya adalah Brahma ,Aksaranya ANG

Api memiliki sifat dualistik yang bertolak belakang.Bila api digunakan dengan baik bisa digunakan untuk memasak dan keperluan penerangan bagi kehidupan masyarakat( manusia), namun api juga menghacur leburkan apa saja dengan kekuatan panas membakarnya. Matahari bisa melenyapkan kegelapan dunia. Bumi, bisa menjadi media bagi tumbuh kembangnya kehidupan diatasnya. Ibu, mempunyai sifat sifat yang mampu menghacurkan, sebagai contoh sebuah Kerajaan yang hacur karena wanita.

Sifat sifat kemaha kuasaan Tuhan inilah yang mengilhammi masyarakat Bali lebih kreatif sehingga menghasilkan budaya yang adi luhung. Sebagai contoh sifat api yang tergambar keras,emosinal serta menakutkan mengilhami para leluhur kita di Blai mengilustrasikan, ke dalam bentuk serba aneh dan menakutkan sehingga ada lukisan Bhuta kala,Raksasa dan Rangda.

Seperti halnya Ogoh-ogoh dan rangda adalah gambaran tentang sifat Tuhan sebagai MAHA IBU. Ibu sama dengan dengan Bumi sehingga untuk menetralisir keadaan haruslah melakukan pecaruan diatas Bumi.sehingga dengan adanya pecaruan maka tempat yang ada menjadi sunya, hening seperti halnya ONGKARA

Kanda Empat Bhuta menguraikan tentang unsur cair sebagai perwujudan sifat tuhan. Sifat tuhan sebagai unsur cair sama halnya dengan sifat air=Bapa akasa=Dewa wisnu= aksara UNG.

Air adalah sebagai sumber kehidupan, sebagian besar apa yang ada di dalam dunia ini di dominasi oleh air, baik mbuana agung maupun buana alit.air juga menjadi penyuci atau pembersih segala kekotoran sehingga Tuhan sama halnya tercermin dari sifat air sebagai tempat berlabuh semua manusia kembali

Kedudukannya sebagai Dewa Wisnu, Tuhan dimuliakan dan distanakan pada Taksu Geginan di dalam pelataran rumah . Di dalam suatu Desa Umat Hindu Bali Bliau distanakan pada Pura Puseh.di Pura puseh lalu bliau di stanakan di pelinggih Taksu. Secara Kanda Empat selain di sebut sebagai stana Dewa Wisnu, Taksu juga disebut sebagaistana I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan.

Kanda Empat Bhuta menguraikan tentang unsur Udara sebagai perwujudan sifat Tuhan. Sifat Tuhan sebagai unsur udara sama halny dengan sifat Udara = kosong = Dewa Iswara=Aksaranya MANG.

Sebagai wujud terimakasih kita terhadap sifat Tuhan maka bliau distanakan di Pelinggih Tugu dan Pelinggih Ulun Suwi(bedugul) dan diberi nama I Ratu Ngurah Tangkeb Langit atau I Ratu Ngurah sapu Jagat. Nama tersebut mengandung pengertian bahwa ciptaan diantara Bumi dan Langit adlah ciptaan Beliau .Kanda Empat Bhuta berkaitan erat dengan Hari minggu . menempati arah timur , yang artinya wit, kawitan mempunyai neptu 5.


KANDA EMPAT RARE
Yaitu tattwa yang menjelaskan tentang bagaimana proses penciptaan yang berasal dari rwa bineda. Asal usul penciptaan adalah melaluiadanya kehendak yang Tunggal Ida Sang Hyang Widhi melalui Ida Sang Hyang Maha Buta yaitu:
I Buta Putih,
I Buta Bang
I Buta Kuning
I Buta Ireng
I Buta Manca Warna

Disebut sebagai buta karena kelima hal tersebut adalah cerminnan sifat kemahakuasaan Tuhan yang gaib bagi manusia. Inilah unsur pembentuk ciptaan di dunia.

Selain unsur pembentuk,kelima unsur ini juga yang mengantar kehidupan manusia pada saat dilahirkan.

Yeh Nyom
adalah bagian pertama pengantar lahirnya manusia yang kemudian disebut I Buta Putih,warnanya putih . Timur arahnya, neptunya 5, harinya minggu,Pancawaranya Umanis(legi),Dewanya Batara Iswara. Iswara = angin = Unsur Udara.

Setelah bliau sebagai pengantar pertama, terus merasuk ke dalam tubuh manusia menjadi atma(roch) yaitu ;Nafas.bila sudah nafar atau angin sudah tidak ada lagi maka manusia dikatakan mati.Sehingga bliau distanakan di Pelinggih Tugu disebut dengan Sang Hyang Tangkeb Langit, I Ratu Ngurah Sapu Jagat atau Iratu Mangku Bumi. Disebut Juga Dewa Ulun suwi, yaitu dewa Bedugul atau dewa Subak yang berkuasa di areal persawahan.

Getih / Darah
Adalah pengantar kedua yang disebut I Buta bang,warnanya Merah dan neptunya 9 , terus menempati arah S elatan, harinya Sabtu , pancawaranya (pasarannya) pahing,dan dewanya Brahma=unsur Panas=api. Dalam tubuh manusia menjadi sumber tenaga yang berfungsi pada kehidupan manusia.

Bliau di stanakan pada pelinggih batu Aya serta boleh juga disebut sebagai dewa di lebuh ( pintu keluar masuk ke pekarangan rumah). Disini Bliau disebut I Ratu wayan Teba,I Ratu Wayan Godeg.selain itu juga menjadi Dewa Rumah (pekarangan) tumbak jalan,ladang dan sawah tumbak jalan. Disebut juga sang Hyang Indra Belaka

Pada pertigaan dan perempatan jalan,juga masih disebut unsur Panas, Bliau di juluki I ratu Sang Hyang Tungkas Jagat, atau boleh juga disebut Sang Hyang Catur pata.Bila di Pura meraja Pati, Bliau di juluki Sang Hyang Praja pati dan pada Pura
Dalem bliau disebut Betari Durga dan boleh juga diberi nama Sang Hyang Ayu Mas rangda, pada Bale Gong di sebut Jro Luh atau dewa Rangda.Pada Tempat Pembakaran mayat(pembasmian) Bliau diberi nama Bhatari Nini Bagawati.

Lamas
Adalah pengantar ketiga yaitu berupa cairan berwarna kuning disebut I Buta Kuning. Warnanya Kuning, menempati arah barat,neptunya 7 , harinya Rebo, Pasarannya Pon,serta dewanya Dewa Maha Dewa = unsur cahaya. Dalam tubuh manusia menjadi rasa. Distanakan di Pelinggih Dewa Karang disebut Jero Dukuh.Disamping menjadi dewa karang, bliau juga menjadi dewa per Ladang dan perkebunnan. Di tempat ini bliau disebut dengan atau dijuluki I Ratu Made Alang Kajeng, I Ratu Made Jelawung ,selain itu juga disebut Dewa Tebing,dewa Batu dewa pohon atau kayu Ynag Keramat,terus disitu Bliau disebut I Banas Pati.Bliau juga disebut Dewa Hutan dan Dewa Gunung,disini lalu diberi nama Sang Hyang Giri Putri.

Ari ari
Adalah selaput bayi ynag pecah dalam kandunganmenjelang kelahiran dan menjadi pengantar keempat walaupun munculnya belakangan.disini ariari disebut I Buta Ireng , Warnanya Hitam, Neptunya 4 ,arahnya Utara,hari senen,pasaranya wage Dewanya Dewa Wisnu .kemudian di dlam tubuh manusia menjadi otak(pikiran).distanakan pada pelinggih Taksu yang disebut dengan I Ratu Nyoman Sakti Pengadangandan boleh juga disebut I Ratu Nyoman batu Mediding.Bliau berfungsi sebagai dewa bisnis jual belidan bliau juga disebut Dewa Pedalangan,Dewanya para Dukun serta dewanya Pengasih,Dewa Kesenian,Dewa Setra,Dewa Pengetahuan dan Dewa Kepurbakalaan dan juga Dewa Guru.

Manusia
Adalah I Bhuta manca Warna.Dewanya Siwa tempatnya di tengah,Neptunya 8, harinya Kamis dan pasaranya Kliwon. Di stanakan pada sanggah Plangkiran disebut Ida Sang Hyang Kumara,I Ratu Ketut Petung,I ratu Sang Hyang Gili Maya.Dewa Taksu Agung.

Kedudukan Bliau juga menjadi atau berfungsi sebagai dewa para tukang, Dewa Pariwisata,Dewa Tukang Gambar, kameramen perfilman,toko,pasar , tukang ukir, para pemahat,bila kita mempunyai profesi seperti itu maka sering seringlah mengadakan sujud sembah, dihadapan pelinggih Taksu Agung atau Pelangkiran. Kanda Empat rare Berkaitan Dengan Hari senen

Kanda Empat Nyama,
Yaitu menceritakan tentang teman manusia, yang terbagi menjadi tiga kelompok yakni;
Teman Hidup manusia dari Tuhan Yang Maha Esa
Teman Hidup manusia dalam satu Keluarga
Teman hidup manusia dalam masyarakat

Pertama,Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud sedulur papat kelima pancer sebagai Ida sang Hyang PancaMaha bhuta.

Kedua, teman hidup manusia dalam satu keluarga,adalah Ibu dan I bapa sebagai cikal bakal , serta saudara saudara lainnya, yang lahir dari ibu? Bapak yang sama.

Ketiga,teman hidup dalam bermasyarakat, artinya dimanapun orang melanjutkan hidupnya, justru di tempat itu mereka langsung beradaptasi dan membaur dengan sesamanya .didalam pergaulannya, mereka saling menyadari,diantara satu sama lainnya.,saling berusaha untuk bersanma sama menciptakan suasana kehidupan yang kondusif.Teman hidup di dalam masyarakat sifatnya sementara karena seseorang jika sudah hbis masa hidupnya di dunia ,maka status mereka akan pulang kembali menyatu kepada asalnyamasing masing.Mereka yang yang sudah meninggal dinyatakan berpisah untuk selama lamanya,kapanpun kita tidak bisa ketemu.lagi.

Sehingga hal yang harus diperhatikan adalah bahwa teman yang ada di dunia hanyalah sementara, namun Tuhan adalah Sangkan Paraning Dumadi asal semua yang ada dan tempat kembalinya semua ciptaannya.
Kanda Empat Nyama berkaitan dengan Hari Selasa

Kanda Empat Dewa
Yaitu tattwa yang menceritakan tentang masa manusia yang memasuki kedewasaan.Pada tingkatan inilah keinginan akan keindahan dan hal yang baik menjadi orientasinya.

Dewa artinya sifat Tuhan yang gaib = sunya=Kosong disebut Ida sang Hyang Widi Wasa.Bliau adoh tan pewengenan dan cedek tanpa senggolan.Untuk melukiskan bahwa Tuhan itu ada di alam kosong ,atau berada di alam suwung sepi, lalu diwujudkanlah oleh para leluhur kita di Bali, yaitu tulisan dalam bentuk Aksara Bali' " berbunyi ONG

Adanya unsur negatif dan positif= unsur panas dan unsur cair= api dan air=Bumi dan Langit,Tuhan itu disebut maha Ibu dan Maha I Bapa.maka dilambangkan dengan Dwi aksara,yaitu ONGKARA NGADEG dan ONKARA SUMUNGSANG.Inilah ungkapan Rwa Bineda (unsur Dualistik) Dewanya masing masing disebut, yaitu Dewa Brahma untuk Maha Ibu dan Dewa Wisnu Untuk Maha Ibapa, Menempati tubuh manusia sebagai Jasmani ,Rohani.

Adanya Bumi, Cakrawala dan langit, ketiga ini sama halnya dengan API, AIR, dan ANGIN,Dewanya disebut dengan Berahma, Wisnu dan Siwa. Ketiga Dewa inilah yang kemudian disebut tri sakti ( Ida Sang Hyang Tiga Sakti) dilambangkan dalam aksara Bali ANG, UNG,MANG. Sama dengan ANG ,AH, ING, ketiga ungkapan ini adalah untuk menyebut SANG HYANG TRI BUANA yaitu ; kata ANG untuk Bumi ,Kata AH untuk Cakrawala dan Kata ING untuk Langit.

Langit , matahari, Bulan, Bintang, Bumi, Kelima ini kemudian disebut sama halnya dengan unsur
Unsur Udara
Unsr Panas
Unsur Cahaya
Unsur Cair
Unsur padat

Ada lagi hubungannya dengan warna yakni;
Warna Putih
warna merah
Warna Kuning
Warna Hitam
Warna Manca Warna

Kenyataan inilah yang disebut Ida Sang Hyang Panca Maha Bhuta. Ak sara Balinya adalah Panca Aksara: SANG , BANG, TANG, ANG,dan ING.


Timur, Tenggara,Selatan,Barat Daya,Barat,Barat Laut Utara, Timur Laut,,Bumi , Langit.Apa yang diungkap ini adalah merupakan sifat Ida Sang Hyang Widi Wasa, yang dalam pengejawantahannya, berada pada arah mata angin yang berbeda beda. Arah mata angin yang ada disekitar kita , pda dasarnya adalah merupakan jalan yang berbeda beda untuk menuju Tuhan Yang Maha Esa. Jelasnya Jalan manapun yang umat manusia lewati, semuanya, semua jalan untuk menuju Ida Sang Hyang Widi Wasa,dalam wujud arah mata angin yang berbeda beda, lalu nenek moyang kita di Bali melukiskan hal yang dimaksud dalam bentuk Aksara Bali DASA AKSARA sebagai berikut: SANG, BANG, TANG, ANG, ING, NANG, MANG, SING, WANG, YANG.Kanda Empat Dewa berkaitan dengan Hari Rabu

5. Kanda Empat Subiksa,
Yaitu tattwa yang menjelaskan tentan keteguhan manusia dalam menentukan sikap sehingga bisa memillih apa yang terbaik buat dirinya,Kanda Empat Subiksa berkaitan dengan hari Kamis, yang menempati arah tengah, mempunyai neptu = 8

6. Kanda Empat sari ,
Yaitu tattwa yang menceritakan tentang kiwa dan tengen, disinilah pemahaman tentang hakekat surga dan neraka sebagai suatu akibat dari perbuatan. Apabila melakukan perbuatan atau hal yang tidak baik neraka menjadi tempatnya.dan begitu sebaliknya bila berbuat baik surga menjadi tempatnya. Kanda Empat sari berkaitan dengan hari Jumat, hari Jumat ada dua, jumat yang menempati arah timur laut,mempunyai neptu =1. dan jumat yang menempati Barat laut memiliki neptu =6.

7. Kanda Empat Moksa,
Yaitu tattwa yang menjelaskan bagaimana proses hidup harus berakhir pada kematian dengn menjelankan prosesi yang benar sehingga mencapai Moksa yaitu dengan kembalinya semua unsur(Panca Maha Buta dan Panca Tan Matra) pada asalnya. Kanda Empat Moksa berkaitan dengan Hari Sabtu, disebut juga yang terakhir.

Hal tersebut diats yang kita sebut sebagai SAPTA KANDA EMPAT merupakan sebuah konsep pemikiran local genius masyarakat Bali yang patut dijunjung tinggi keberadaannya namun hal tersebut tidak terlepas dari pengaruh Hindu sebagai agama kita di Bali. Di Bali kedua konsep itu telah menyatu,sehingga sangat sulit untuk dibedakan dan saling melengkapi.

Inilah yang menarik di Bali dan menjadi inspirasi masyarakatnya untuk melaksanakan semua rangkaian kegiatan dengan penuh antusias, sehingga menjadikan Bali Surga Bagi Dunia yang indah untuk di nikmati bagi setiap orang yang datang.

1 comment:

  1. bli ada file pdfnya ngga? dados tiang minta kirim kemari igedekusumawijaya@gmail.com

    ReplyDelete